Translate

Ikan Buntal, Balloonfish, Globefish, Puffer Fish, Bukum

Inilah yang perlu di ketahui oleh para pemancing pemula karena tidak semua ikan dapat di makan seperti olahan ikan biasa, karena untuk mengolah ikan buntal perlu kehati-hatian yaitu jangan sampai organ bagian dalam tubuh ikan pecah (hati, telur serta pencernaannya) ketika di keluarkan dikarenakan jika bagian hati, telur serta pencernaannya tersebut pecah dan mengenai daging ikan maka ikan buntal tersebut telah terkontaminasi dan beracun alias tidak bisa dimakan lagi. Jika belum pernah mengolah ikan buntal untuk dikonsumsi sebaiknya ikan tersebut tidak dikonsumsi karena ikan buntal sangat berisiko untuk dikonsumsi (dapat mengakibatkan keracunan hingga kematian).

Ikan Buntal atau dalam bahasa Inggris ikan ini dikenal dengan Balloonfish, Globefish atau puffer fish, di Jepang disebut fugu artinya babi sungai, di Korea disebut bok, dan Cina he2 tun2 sementara di aceh disebut ikan BUKUM dan merupakan kelompok karnivora atau hewan pemakan daging. Ikan ini memiliki empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah yang digunakan untuk menghancurkan cangkang krustasea dan moluska, mangsa alami mereka.

Sebagian pemancing merasa sangat terganggu dengan adanya ikan buntal di sekitar lokasi pemancingan dikarenakan ikan buntal ini mampu memutuskan tali paling bahkan untuk ukuran 80 lb. Bagi para pemancing yang telah berpengalaman tarikan ikan buntal ini dapat di ketahui sebelum ikannya terlihat. akan tetapi jika ukuran ikan buntalnya tergolong monster (lebih besar dari bola kaki) maka sering mengecoh para pemancing karena tarikannya sedikit agak berbeda.



Ikan buntal Tetraodontidae adalah sebuah famili dari ikan muara dan laut yang berasal dari ordo Tetraodontiformes. Secara bentuk fisik ikan-ikan serupa yang termasuk dalam famili ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar (tidak seperti tulang belakang Tetraodontidae yang lebih tipis, tersembunyi, dan dapat terlihat ketika ikan ini menggembungkan diri). 

Tetraodontidae terdiri dari sedikitnya 121 spesies ikan buntal yang terbagi dalam 20 gene. Ikan ini banyak ragamnya di perairan tropis sehingga ikan ini sangat banyak di indonesia dan tidak banyak di perairan zona sedang dan tidak ada di perairan dingin. Mereka memiliki ukuran kecil hingga sedang, meski beberapa spesies memiliki panjang sampai 100 sentimeter

Ikan buntal menempati urutan kedua sebagai hewan vertebrata yang paling beracun di dunia sementara  hewan vertebrata yang paling di urutan pertama adalah katak emas beracun (golden poison frog), Bagian ikan buntal ini yang paling beracun adalah hati, telur serta pencernaannya. Nama racun dari ikan buntal adalah Tetrodotoxin. Racun Tetrodotoxin yang terdapat pada ikan bukum berasal dari makanan yang dikonsumsi ikan bukum yang mengandung bakteri tetradotoxin-laden. sehingga proses adaptasi evolusi menjadikan ikan buntal menambah kekebalan tubuhnya.

Tetrodotoxin adalah salah satu racun alam yang paling fatal dimana lebih berbahaya dari racun sianida.  racun ini akan beraksi dalam waktu kurang dari setengah jam. Tetrodotoxin yang ada di dalam ikan buntal ini dapat memblok protein pada syaraf yang bernama saluran sodium, dan protein tersebut adalah protein yang membuat ion sodium menuju membran syaraf. serta sistem syaraf dan jaringan lainnya seperti otot akan dimatikan. Sehingga karena itulah dapat menimbulkan kematian

adapun gejala yang dapat dilihat atau dirasakan yaitu
1. Pusing dan sakit kepala
2. kelelahan
3. Mual dan muntah-muntah
4. Rongga mulut mati rasa
5. gatal di bibir, kaki dan tangan
6. Otot terasa lumpuh.
7. kesulitan bernapas

Cara mengobati adalah secepatnya di bawa kerumah sakit, sementara untuk tindakan awal yang dapat dilakukan adalah 
1. Memompa perut orang yang keracunan tersebut. (mengosongkan isi perut)
2. Ambil arang kayu kemudian dihancurkan dan dicapur dengan air dan diminumkan (untuk mengikat racun)

No comments:

Post a Comment